Ketua MPR, Bamsoet ; Progam Makan Siang Gratis Akan Banyak Memberikan Manfaat

Gibran Wakil Presiden terpilih meninjau program makan siang gratis di SDN 4 Kota Tangerang, Senin (5/8/2024)

Jakarta (Brita7.online) – Kesiapan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam merealisasikan program makan bergizi gratis dari Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. Salah satunya melalui peningkatan produksi berbagai bahan pangan, mendapat apresiasi dari Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).

“Misalnya, target produksi pangan pada 2025 meliputi padi sebanyak 56,05 juta ton, jagung KA 28 persen sebanyak 22,59 juta ton, kedelai 350 ribu ton, ubi jalar 1,57 juta ton, kacang tanah 351 ribu ton, dan kacang hijau 166 ribu ton,” ujar Bamsoet, usai bertemu Menteri Pertanian AmranSulaiman, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Program makan bergizi gratis, Bambang menjelaskan, dipastikan akan memberikan banyak manfaat. Selain memberikan gizi yang dibutuhkan para anak, juga memberikan multiplier effect yang besar bagi lapangan pekerjaan baru khususnya di sektor pangan, seperti petani, peternakan sapi perah. Program ini juga menggerakkan perekonomian masyarakat desa, dan membawa pengaruh bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

“Makan bergizi tidak berdiri tunggal. Makan bergizi adalah hilir, hulunya adalah ada bawang, ada cabe, ada beras, ada telur, ada ikan, ada ayam. Semuanya diharapkan dapat dipenuhi dalam negeri. Jika seluruh bahannya dipenuhi dari dalam negeri, maka bisa memberikan keuntungan untuk petani,” jelas Bamsoet.

Mantan Ketua DPR ini menerangkan, program makan bergizi gratis juga akan membuat program belajar mengajar berjalan efektif. Mengingat sebesar 41 persen atau sekitar 18 juta anak di Indonesia pergi sekolah dengan perut kosong. Selain juga dapat mengatasi kelaparan dan malnutrisi di Indonesia.

“Program makan bergizi gratis juga bisa mengatasi berbagai permasalahan gizi buruk. Pada tahun 2024 ini diperkirakan sekitar 6,5 persen dari populasi mengalami kekurangan gizi atau undernourished yang melibatkan kurang lebih 17,7 juta orang. Menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Asia Tenggara,” pungkas Bamsoet. (rm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here