Dinas Kesehatan Kota Tangerang Melakukan Skrining Guna Mendukung Program Kementrian Kesehatan Mencapai Target Eliminasi TBC 2030

Tangerang (Brita7.online) – Data TBC di Indonesia tahun 2020 menunjukan sebagian besar kasus (67%) terjadi pada usia produktif (15-54%), dan 9% usia anak <15 tahun terkena TBC, hal ini menjadi bukti bahwa perlu segera dilakukan upaya mengeliminasi TBC. Lantas, pemerintah membuat Peraturan Presiden (Perpres) nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC. Mengacu pada WHO Global TB Report tahun 2020, 10 juta orang di dunia menderita TBC dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal setiap tahunnya.

Penanggulangan TBC dilaksanakan sejalan dengan Rencana Strategi Nasional TBC 2020 – 2024.
Dalam mendukung program Kementerian Kesehatan mencapai target Eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan skrining ke 13 Kecamatan, salah satunya di Kecamatan Benda, Selasa (17/1/2023).

Siti Fajriah selaku penanggung jawab program TBC dari Puskesmas Jurumudi Baru mengatakan langkah skrining di lakukan agar masyarakat dapat lebih peduli tentang pentingnya pemeriksaan TBC.
“Hari ini kami Puskesmas Jurumudi Baru beserta Puskesmas Benda menggelar pemeriksaan TBC secara gratis bagi masyarakat yang merupakan keluarga kontak erat dengan pasien TBC, khususnya di Kecamatan Benda,” ungkap Siti Fajriah.

Tercatat 51 kasus TBC yang ada di Kecamatan Benda. Tentunya setiap keluarga pasien minimal tiga orang diharuskan melakukan pemeriksaan dari skrining, Test Cepat Molekuler (TCM), serta X-ray.
“Pemeriksaan dilakukan berupa skrining, Test Cepat Molekuler (TCM) serta X-ray. Jika dari hasil ternyata positif, maka akan diberikan edukasi serta obat yang diperlukan,” lanjut Siti.

Salah satu, warga Kecamatan Benda, Siti Masitoh mengaku bersyukur bisa melakukan pemeriksaan TBC yang diadakan pihak Dinas Kesehatan secara Gratis. Terlebih ada salah satu keluarganya yang terkena TBC.

“Alhamdulillah saya bersyukur dengan adanya pemeriksaan TBC yang disediakan pemerintah secara gratis ini. Apalagi salah satu keluarga saya ada yang terkena TBC. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan sejak dini,” ujar Siti Masitoh.

Untuk diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia dengan perkiraan jumlah orang yang jatuh sakit akibat TBC mencapai 845.000 dengan angka kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam. Penanggulangan TBC telah dilaksanakan sejak lebih dari 70 tahun yang lalu di Indonesia, namun Indonesia masih menduduki peringkat negara dengan beban TBC ke-3 tertinggi di dunia setelah India dan Cina.(Yan).

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here