Banten (Brita7.online)-Unjuk rasa buruh dari berbagai penjuru Banten yang digelar serentak selama beberapa hari ke depan ditanggapi santai oleh Gubernur Banten Wahidin Halim. Ia tak mau ambil pusing dengan aksi buruh yang menolak besaran penetapan UMK itu.
Menurut Wahidin, sebaiknya kalangan pengusaha mencari pegawai baru jika karyawannya menolak dengan UMK yang sudah ditetapkan oleh Pemprov Banten. Wahidin mengatakan, masih banyak pencari kerja yang mau digaji antara Rp2,5 juta hingga Rp4 juta per bulannya.
“Saya bilang ke pengusaha, ya kalian cari tenaga kerja baru, masih banyak yang nganggur, yang butuh kerja, yang cukup gaji Rp2,5 juta, Rp 4 juta juga masih banyak,” ujar Wahidin di Kota Serang, Senin (6/12/2021)seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Wahidin menganggap mogok kerja yang dilakukan kalangan buruh mulai hari ini sebagai ekspresi kekecewaan atas kenaikan upah yang tak sesuai dengan tuntutan pihak buruh.
“Biar aja dia mogok, dia mengekspresikan ketidakpuasan,” ucap Wahidin.
Wahidin menyebutkan relawan Covid-19 di Pemprov Banten yang bekerja siang hingga malam hanya digaji sebesar Rp2,5 juta.
“Tenaga vaksin dari pagi sampai malam Rp2,5 juta gajinya,” ungkap mantan Wali Kota Tangerang dua periode ini.
Para buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3) sepakat menggelar aksi mogok kerja pada 6-10 Desember 2021,menyusul terbitnya SK Gubernur Banten Nomor 561/Kep.282-Huk/2021 tentang UMK di Provinsi Banten Tahun 2022. (Ara)