Kota Tangerang (Brita7.online)-Kepala SMPN 23 Kota Tangerang, Drs. Ateng Suherman, M.Pd melalui Wakil Kepala Sekolah, Endang Suherman, M.Pd, SMPN 23 Kota Tangerang telah siap melakaanakan proses pembelajaran tatap muka di tahun pelajaran 2021 -2022. Hal itu sesuai instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada bulan Juli tahun 2021, semua sekolah harus melaksanakan proses Pembelajaran Tatap Muka.
“Sehubungan dengan hal tersebut maka kami SMPN 23 Kota Tangerang, telah melakukan berbagai langkah. Diantaranya, mengenai kelengkapan protokol kesehatan yang berhubungan dengan antisipasi terhadap virus Covid-19 yaitu, mempersiapkan tempat cuci tangan (red-wastapel) di tiap kelas. Kemudian, handsanitizer, masker, dan alat pengukur suhu tubuh. Di pintu masuk sekolah kita siapkan 2 wastapel dan 2 alat tes suhu tubuh. Anak-anak sebelum masuk kita suruh untuk cuci tangan dan tes suhu tubuh, dengan dibagi 2 baris kanan kiri, laki-laki dan perempuan,” kata Endang.
Selain itu, untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, sekolah juga harus memiliki persetujuan orang tua dan dukungan komite sekolah.
“Nanti melalui komite, seluruh orang tua siswa akan kita undang rapat untuk memohon dukungannya terkait rencana pembelajaran tatap muka. Termasuk, mohon izin dari orang tua siswa karena walau bagaimanapun, ketika sekolah sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka kalau orang tua siswa tidak mengizinkan pihaknya tidak bisa memaksa,” ujar Endang.
Dijelaskan Endang, sistem penjadwalan pembelajaran tatap muka kita sudah mempersiapkan dan merancang jadwal pelajaran 3 hari pembelajaran tatap muka dengan teknis 50%-50%. Jadi misalnya 50% belajar tatap muka, 50% lagi belajar secara daring. Tentunya ada konsekuensinya, jaringan internet harus kuat dan anak-anak didukung oleh hp kuat.
“Karena belum sinkron untuk jam pelajarannya kami akan mengikuti intruksi dari Dinas Pendidikan, berapa jam pertemuannya, akan dilihat lebih lanjut,” ungkap Endang.
Menurut Endang, SMPN 23 Kota Tangerang, telah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah. “SMPN 23 sudah melakukan simulasi kecil pembelajaran tatap muka pada bulan puasa kemaren, yang diikuti 12 siswa,” terang Endang.
Dia juga mengungkapkan, hampir semua guru-guru di SMPN 23 sudah melakukan vaksinasi.
“Ada lima guru yang belum di vaksinasi akibat penyakit. Karena harus ada rekomendasi dari dokter spesialis,” jelasnya.
Endang berharap, pembelajaran tatap muka secepatnya segera dilaksanakan dan berlangsung aman, tentunya dengan menerapkan prokes ketat. Karena guru-guru juga sudah jenuh di rumah. Meskipun masih ada dua pendapat orang tua siswa yang khawatir dan tidak khawatir.