Pemberitaan Yang Bertanggung Jawab Adalah Pemberitaan Yang Dikonfirmasi Kebenarannya Berdasarkan Etika Jurnalistik

Presiden Joko Widodo saat menikmati durian bersama sejumlah pemimpin redaksi (pemred) media nasional dan media lokal Sumatra Utara (Sumut) pada Rabu (8/3/2023) malam.(Dok. Sekretariat Presiden)

Medan (Brita7.online) – Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2023, yang diadakan di Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kamis, (9/2/2023) Ketua PWI Atal S. Depari dalam laporannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Pers Nasional tahun 2023 dimeriahkan dengan berbagai acara, baik yang bersifat edukatif maupun hiburan. Ketua PWI pun berharap peringatan HPN tahun 2023 dapat membangkitkan semangat untuk segera bangkit dari krisis pandemi Covid-19.

“Semoga perayaan HPN membangkitkan semangat kita untuk segera bangkit dari krisis pandemi Covid-19 dan kembali menapaki jalan pembangunan dan kemajuan bangsa dengan optimistis dan kebersamaan nasional,” ujar Ketua PWI.

Ketua PWI juga menyampaikan sejumlah pesan kepada unsur pers nasional dalam kaitannya menghadapi Pemilu 2024, yaitu untuk:

1) berkomitmen agar peristiwa yang menyebabkan keterbelahan bangsa pada pemilu lalu tidak terulang kembali sehingga kita tidak terseret menjadi pendengung (buzzer) salah satu pihak.

2) berkomitmen melaksanakan kode etik jurnalistik dan proses kerja jurnalistik.

3) insan pers mesti menjaga komitmen sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.

4) tidak boleh terjebak euforia arus informasi media sosial yang susah dipertanggungjawabkan kebenarannya.

5) mendorong Dewan Pers agar selalu menjaga marwah kehidupan pers Indonesia sebagai pilar demokrasi.

Sementara itu menurut Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu, dalam sambutannya mengatakan, kemerdekaan pers merupakan hal yang masih diperjuangkan agar para insan pers bisa melakukan praktik-praktik jurnalistik tanpa tekanan dan intimidasi dari siapapun. Namun, kemerdekaan pers yang tidak bertanggung jawab berpotensi merugikan kepentingan publik, menghambat pemenuhan hak-hak publik, bahkan dapat mencederai rasa keadilan publik.

“Bapak Presiden saat menerima Dewan Pers pada Senin (6/2/2023) kemarin mengingatkan bahwa di tengah suasana kebebasan pers yang telah terbangun, hal yang terpenting sekarang adalah pers yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, Dewan Pers memaknai bahwa pemberitaan yang bertanggung jawab adalah pemberitaan yang dikonfirmasi kebenarannya berdasarkan etika jurnalistik,” ucap Ninik.

Peringatan Hari Pers Nasional di harapkan Ninik agar tidak sekedar menjadi pelaksanaan kegiatan rutin tahunan, apalagi pada tahun ini menyongsong tahun politik. Menurutnya, momentum ini harusnya juga menjadi ruang reflektif bagi pers untuk mempersiapkan pers menghadapi tahun politik dan meneguhkan profesionalisme pers dalam menegakkan kemerdekaan pers di Indonesia. Pers harus menjadi penerang bagi publik. Pers harus mampu meningkatkan intelektualitas publik dalam membedakan antara berita bohong, berita hoaks (disinformasi/misinformasi), dan berita tidak akurat.

“Jangan sampai semua informasi disebut hoaks hanya karena adanya perbedaan pandangan,” katanya di tulis website resmi Dewan Pers. Kamis (7/2/2023).

Reformasi 1998, lanjut Ninik, memberikan tonggak tanggung jawab kepada pers untuk mengawal demokrasi melalui UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Kemerdekaan pers yang ditegaskan dalam UU ini merupakan buah tuntutan reformasi, di tengah situasi kebangsaan yang menghendaki penegakan demokrasi secara utuh.

Indeks Kemerdekaan Pers 2022 menunjukkan bahwa kemerdekaan pers di Indonesia masih berada dalam rentang nilai “Bebas”, dengan skor 77,8 untuk tingkat nasional. Skor ini naik tipis 1,86 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Agar indeks kemerdekaan pers dapat meningkat dan berada pada skala “Sangat Bebas”, Ninik meminta agar para insan pers terus berinovasi dan meningkatkan profesionalisme.

“Untuk itu, dibutuhkan situasi kondusif dalam berbagai lingkungan, baik dalam lingkungan sipil politik, lingkungan ekonomi, dan lingkungan hukum,” kata Ninik.

Di sela acara Puncak Hari Pers Nasional Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Joko Widodo menikmati durian bersama sejumlah pemimpin redaksi (pemred) media nasional dan media lokal Sumatera Utara (Sumut), Rabu (8/2/2023) malam. Momen makan bersama tersebut terjadi di Si Bolang Durian, Kota Medan. (Hen)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here