BTangerang (Brita7.online) – Maraknya proyek galian PLN di Tangerang Raya khususnya Kabupaten Tangerang di duga tidak sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP) dan Keutamaan Keselamatan Kerja (K3) serta penanaman kabel asal – asalan saja.
Dan sekitar lubang yang digali kurang dilengkapi dengan rambu – rambu dan baleho, sebagai penanda adanya proyek yang berada di bahu jalan. Dan SOP serta prosedur tidak sesuai dengan K3 PLN yang harus di terapkan dilapangan.
Contohnya, satu genre galian kabel PLN yang berada di Jalan lr. Soekarno, Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang ini pekerjaannya diduga asal- asalan dan adanya kecurangan.
Kecurangan ini terlihat jelas dari kedalaman borring dan kedalaman pemasangan kabel PLN. Kedalaman Pemasangan kabel hanya sekitar 80cm hingga 90 cm di beberapa ruas titik borring.
Pekerjaan yang meretas pada Gardu UP3 Serpong ini disinyalir mengerjakan proyek galian panjangnya lebih dari 1000 meter dan masih sangat sedikit menggunakan benner.
Samsul Bahri, Sekjen DPD Propinsi Banten, Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Pemantau Pembangunan& Pertanahan Nasional (LSM AP3N), mengatakan pekerjaan pemasangan kabel PLN dikerjakan oleh pihak ketiga (red-Perusahaan). Jika dalam pekerjaannya tidak sesuai standar SOP, direksi PLN harus menindak tegas perusahaan tersebut.
“Bilamana memang pihak ke 3 (rekanan PLN Persero- red) dalam pengerjaan tidak sesuai dengan yang sudah menjadi standarisasi SOP PLN akan menjadi problem berat bagi Direksi PLN, apalagi ada dugaan kecurangan dalam pengerjaan pemasangan kabel yang sudah ditentukan sesuai siteplant standart dari PLN yang kedalamannya sudah di atur dalam protap kedalaman 145cm hingga normalnya 150cm, ” cetus Syamsul serius.
Masih kata dia, bahwa hal ini pihak Direksi PLN (Persero) harus menunda atau bahkan jangan membayar sisa pembayarannya ke PT. Hyman yang mengerjakan proyek galian kabel yang berada di Jalan Ir Soekarno, Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang tersebut. (Yanto)
