Hengkangnya 3 Perusahaan Besar Akan Menambah Angka Pengangguran Di Banten

Serang (Brita7.online) – Tingginya nilai Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) di Banten menjadi salah satu alasan hengkangnya tiga perusahaan besar di Banten. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Septo Kalnadi mengatakan, ketiga perusahan itu yakni PT KMK Global Sport di Cikupa, Kabupaten Tangerang, PT Nikomas Gemilang dan PT Parkland World Indonesia (PWI) 1 dan 2 di Cikande, Kabupaten Serang. Ketiga perusahaan itu akan relokasi ke Jawa Tengah, pada Tahun 2023.

“Nikomas (pindah) ke Pekalongan, KMK ke Salatiga dan Temanggung, PT PWI 1 dan PWI 2 ke Pati,” kata Septo kepada wartawan di Taman Makan Pahlawan Ciceri, Serang, Kamis (10/11/2022).

Menurut Septo, salah satu alasan hengkangnya tiga perusahaan itu karena tingginya Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) di wilayahnya masing-masing. Di sisi lain, hengkangnya tiga perusahaan padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja itu akan berdampak pada bertambahnya jumlah penganggur di wilayahnya. Septo mencontohkan, di PT Nikomas yang memproduksi alas kaki, saat ini mempekerjakan 54.000 orang. Bila tahun depan secara bertahap pindah akan menyebabkan bertambahnya jumlah penganggur sebanyak 47.000 orang.

“Kalau dia hengkang kita engga tahu disisakan berapa. Kalau disisakan 5.000 sampai 7.000 dan itu sisanya potensi pengangguran,” ujar Septo.
Untuk mengatasi potensi membeludaknya penganggur, Septo akan menyiapkan program-program pelatihan agar para tenaga kerja saat berhenti membuka lapangan pekerjaan baru atau mandiri. Tak hanya pelatihan, Pemprov Banten akan berkerja sama dengan industri lainnya untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap bekerja.

“Kalau pun begitu dengan anggaran yang ada akan digencarkan pelatihan kerja melalui UPT Latker kerja sama dengan industri. Mereka selesai dilatih bisa magang dan langsung kerja, ada juga pelatihan berbasis masyarakat untuk membangkitkan UMKM,” terang Sapto.

Diungkapkan Septo, pada tahun 2025 ada dua perusahan besar, yakni PT Chandra Asih dan PT Lotte Chimical yang akan beroperasi di Provinsi Banten, terutama di Kota Cilegon. Kedua perusahaan itu diharapkan menyerap tenaga kerja lokal, namun diprediksi tidak mampu mengurangi angka pengangguran dari ketiga perusahaan yang hengkang itu, lantaran perusahaan di Kota Baja baru akan beroperasi pada tahun 2025 mendatang.
“Sedangkan yang masuk (investasi) besar sih Rp 1,7 triliun di Cilegon ada Chandra Asih, Lotte yang akan beroperasi 2025. bukan sekarang,” tandasnya.

Hengkangnya tiga pabrik besar dengan jumlah tenaga kerja puluhan ribu akan menambah angka pengangguran di Banten. Kemudian akan memberikan efek domino besar, seperti banyaknya warung hingga kosan yang tutup. Selain itu penyedia makanan atau chatering yang biasa memasok ke perusahaan itu kemungkinan akan gulung tikar. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi terancam turu, (ara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here